Kamis, 06 Agustus 2009


10 Anggapan Salah Tentang Penyakit Mata

Banyak mitos menyesatkan tentang penyakit mata yang tak jarang menjerumuskan
pasien. Mengobati sendiri penyakit mata tak selalu aman dan perlu diwaspadai,
karena tidak semua kelainan dan penyakit mata sama obatnya.
1. Penyakit mata merah disebabkan oleh debu
Tidak selalu benar. Lebih sering mata merah disebabkan oleh bibit penyakit.
Kita mencurigai mata merah sebagai infeksi jika terjadi dalam musim-musim
tertentu dimana banyak orang yang terkena mata merah. Bisa jadi sudah
terjadi wabah mata merah di suatu kota atau wilayah.
Namun, bisa juga mata merah disebabkan oleh debu. Debu, pasir, kotoran,
sabun mandi, dapat menimbulkan mata merah. Namun perlu dibedakan
dengan mata merah sebab infeksi.
Pada mata merah infeksi, selain gatal, rasa tidak enak mengganjal seperti
ada pasir, banyak mengeluarkan airmata, dan merahnya mata semakin hari
semakin bertambah. Mungkin disertai pembengkakan kelopak mata, dan
waktu bangun tidur mata rapat, banyak kotoran mata (belekan).
Mata merah sebab debu biasanya tidak belekan, jarang membengkak, dan
merahnya semakin hari cenderung semakin pudar dan bisa mereda sendiri.
Mata merah infeksi sukar menyembuh sendiri tanpa obat. Penyakit infeksi
mata bisa saja tidak harus menimbulkan mata merah. Orang-orang
menyebutnya penyakit infeksi mata putih. Yang merah bagian dalam kelopak
matanya (conjunctiva palpebra), bukan putih matanya. Penyebabnya juga
infeksi bibit pernyakit, mulai dari virus, kuman, sampai jamur.
2. Bintitan sebab sering mengintip
Tidak benar. Bukan sebab sering mengintip orang jadi bintitan. Ini juga
tergolong infeksi mata. Bedanya dengan penyakit mata merah, bibit
penyakitnya bersarang bukan di bola mata atau selaput lendir kelopak mata,
melainkan di kelenjar-kelenjar yang ada di kelopak mata. Kita tahu di kelopak
mata terdapat beberapa kelenjar, seperti kelenjar airmata, kelenjar minyak
pembasah bulu mata. Jika kelenjar ini dimasuki bibit penyakit, maka akan
terbentuk bisul. Bisul kelenjar ini yang menimbulkan penyakit bintit
(hordeolum).
Bintit tidak boleh dibiarkan berlama-lama tanpa pengobatan. Kenapa? Oleh
karena jika bisulnya sudah telanjur membatu, sukar mengempis kembali
kendati diobati. Terlambat mengobati bintit, memerlukan tindakan operasi
untuk membuang batu bisulnya.
3. Penyakit rabun jauh dapat diobati dengan banyak makan wortel
Salah. Kita tahu, penyakit rabun jauh disebabkan oleh tidak tepatnya
bayangan jatuh pada retina (layar bola mata). Pada kelainan mata myopia
begini, bayangan yang kita lihat jatuhnya di depan retina. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh kelainan kornea (hitam mata), gangguan lensa, atau sumbu
bola mata.
Bola mata yang kelewat besar (seperti anak-anak sekarang), menjadikan
sumbu bola mata lebih panjang dari normal. Itu yang membuat bayangan
yang kita lihat selalu jatuh di depan retina, sehingga bayangan tidak tampak
jelas, melainkan samar-samar ketika sedang melihat jauh. Tidak soal ketika
melihat dekat.
Wortel dan sumber vitamin A lainnya bermanfaat untuk sel-sel di layar retina
(bagian belakang bola mata), tempat bayangan yang kita lihat ditangkap lalu
dikirimkan ke otak untuk ditafsirkan.
Sel-sel retina, selain untuk menangkap penglihatan terang-gelap, juga untuk
warna. Jika penyebab kelainan mata adalah gangguan sel-sel saraf retina,
masuk akal wortel bisa membantu. Namun, rabun jauh lebih sering
disebabkan oleh berubahnya sumbu bola mata. Sebagian sebab keturunan.
Kelainan sumbu bola mata hanya mungkin dinormalkan dengan mengoreksi
sumbu bola mata yang kelewat panjang, agar bayangan tepat jatuh di retina.
Caranya dengan memberi lensa pembantu (lensa minus) sebesar yang
memberikan hasil bayangan yang kita lihat menjadi tepat jatuh di retina.
Semakin terlalu panjang sumbu bola mata, sehingga semakin jauh bayangan
jatuhnya di depan retina, semakin besar minus lensa bantuan yang perlu
diberikan.
4. Tidak semua orang dalam hidupnya perlu berkacamata
Juga tidak benar. Orang yang matanya sehat dan normal pun setelah
berumur lewat 40 tahun, akan memerlukan kacamata baca untuk rabun dekat
(presbyopia). Rabun dekat bukan penyakit, melainkan bagian dari proses
menua. Suka tidak suka, setiap orang akan mengalami rabun dekat. Untuk
itu perlu dibantu dengan kacamata baca (lensa positif). Semakin bertambah
tua, semakin besar kacamata baca yang diperlukan, agar pada jarak baca
sehat (33 cm) orang bisa jelas membaca.
Pada orang dengan mata sakit, mungkin sudah sejak kecil memerlukan
kacamata. Mata minus keturunan umumnya sudah dialami sejak masih
sekolah dasar. Kasus ini tidak bisa diobati tanpa kacamata. Jika myopia
dibiarkan, minusnya akan cepat bertambah. Penyakit mata rabun jauh
myopia tidak bisa berkurang, apalagi kembali seperti mata normal lagi,
kendati sudah memakai kacamata.
5. Rabun senja dapat dikoreksi dengan memakai kacamata
Keliru. Penyakit rabun senja, yaitu mereka yang terganggu melihat gelap
(setelah matahari terbenam), tidak bisa dikoreksi dengan kacamata. Penyakit
rabun senja terjadi jika sel-sel saraf pembeda terang-gelap di retina
terganggu. Ini umumnya terjadi sebab kekurangan vitamin A untuk waktu
lama. Anak kurang gizi, yang umumnya kurang makan sumber vitamin A
yang yang banyak dalam ikan, susu, sayur-mayur, dan buah, banyak
mengidap rabun senja. Maka, cara koreksinya bukan dengan kacamata,
melainkan dengan memberi ekstra vitamin A dosis tinggi.
6. Mata buta sebab dibawa sejak lahir
Tidak selalu. Hanya sedikit kelainan mata yang berakibat kebutaan yang
dibawa sejak lahir. Penyakit yang diidap ibu selama hamil ada beberapa yang
bisa mengganggu mata, seperti toxoplasma. Namun, kebutaan lebih banyak
disebabkan oleh kekurangan vitamin A, glaucoma, dan katarak.
Di Indonesia, angka kebutaan sebab kekurangan vitamin A masih banyak.
Jika rabun senja sebagai gejala awal kekurangan vitamin A dibiarkan tanpa
koreksi dengan memberi vitamin A dosis tinggi, kerusakan mata akan
berlanjut. Tampak bercak putih pualam pada putih mata (bitot spot), yang
jika masih tidak dikoreksi juga, akan merusak bola mata, menjadi bisul di
putih mata, dan akhirnya bola mata akan mengempis, lalu menciut. Pada
stadium lanjut ini, mata sudah tak mungkin diselamatkan lagi, dan akhirnya
buta sama sekali.
7. Obat tetes mata bisa untuk mengobati semua mata merah
Tidak benar. Ada banyak jenis obat tetes mata. Kita mengenal obat tetes
mata merah yang disebabkan oleh infeksi. Jenis ini bukan yang dijual di
warung-warung. Mata merah sebab infeksi tidak bisa disembuhkan dengan
obat tetes warung. Bahkan, memakai obat tetes warung malah bisa membuat
penyakit mata merah bertambah parah, alih-alih menyembuh.
Obat tetes mata untuk infeksi mata juga dibedakan pula, ada yang untuk
kuman, ada pula untuk virus, jamur, dan jenis infeksi mata yang tanpa luka
(tukak) mata. Pada kasus infeksi mata tanpa luka, boleh diberikan tetes mata
yang ditambahkan obat corticostreroid sebagai antiradangnya, namun tidak
untuk kasus yang ada luka atau tukaknya.
Sudah disebut di atas, mata merah sendiri bukan melulu disebabkan oleh
infeksi. Bisa juga sebab debu atau alergi, dan sebab penyakit mata glaucoma.
Pada penyakit ini, tekanan bola mata meninggi, dengan salah satu gejalanya
mata merah.
Sudah barang tentu, mata merah sebab glaucoma tidak mempan diobati
dengan tetes mata infeksi atau tetes mata yang dibeli di warung, melainkan
harus dengan obat khusus penurun tekanan bola mata. Membiarkan
glaucoma berkepanjangan bisa berakhir dengan kebutaan.
Mata merah sebab virus herpes tak mempan diobati dengan tetes mata biasa,
melainkan dengan tetes mata antivirus. Demikian pula jika mata merah sebab
alergi, yang hanya mereda jika diobati dengan tetes mata yang mengandung
obat antialergi.
Apa makna semua itu? Tidak semua mata merah boleh sembarang diberi
tetes mata. Selain tidak selalu berhasil menyembuhkan, ada bahaya
terselubung jika memakai sendiri obat tetes mata secara serampangan.
Melihat mata merah tetangga, lalu berniat baik langsung memberikan obat
tetes mata bekas ketika pernah sakit mata merah. Ini tidak arif. Niat baik
bisa berujung petaka kalau berakibat buruk. Dan ingat, obat tetes mata yang
masih tersisa untuk infeksi sebaiknya tidak dipakai lagi. Selain mungkin
sudah tidak ampuh, berubah kepekatannya, obat mungkin sudah tercemar
bibit penyakit dari mata saat memakainya.
8. Penyakit mata glaucoma disebabkan oleh tekanan darah tinggi
Salah. Penyakit glaucoma disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam
bola mata. Penyebabnya banyak. Ada yang turunan, sehingga sistem saluran
cairan mata di dalam bola mata tersumbat, atau menyempit.
Yang bukan turunan bisa disebabkan oleh gangguan lensa, katarak yang
sudah matang atau pecah, pasca-bedah mata, penyakit pada bagian dalam
bola mata (iris mata), yang berakibat terganggunya sistem aliran cairan
mata, dan berakhir dengan meningginya tekanan bola mata.
Meningginya tekanan bola mata tidak ada hubungannya dengan tekanan
darah tinggi. Orang yang darah tinggi tidak harus tekanan bola matanya juga
tinggi. Sebaliknya, orang yang darah rendah belum tentu tidak glaucoma.
9. Katarak hanya pada orang berusia lanjut
Tidak selalu benar. Memang lebih banyak katarak terjadi pada usia lanjut,
sebagai bagian dari proses menua. Namun, usia bayi pun bisa katarak juga.
Katarak sejak lahir dibawa bayi sejak dalam kandungan mula. Jenis katarak
bayi berbeda dengan katarak dewasa dan usia lanjut.
Katarak sebagai komplikasi penyakit lain bisa diderita sebelum usia lanjut,
termasuk komplikasi kencing manis, akibat radiasi, cahaya matahari, atau
kerusakan lensa mata oleh radikal bebas, yang akan terjadi jauh hari sebelum
usia lanjut.
10.Mata bayi baru lahir tak mungkin tertular penyakit kelamin ibunya
Salah. Justru perlu diwaspadai jika ibu melahirkan bayi sebelum keputihannya
disembuhkan. Sebab, bisa jadi keputihannya disebabkan oleh penyakit
kelamin kencing nanah (gonorrhoea). Mata bayi bisa tertular kencing nanah
pada saat persalinan berlangsung. Seminggu setelah lahir, mata bayi
membengkak, lengket penuh nanah, dan meradang, tanda tertular kencing
nanah dari kemaluan ibunya.
Selain kencing nanah, ibu juga bisa keputihan oleh bibit penyakit lain. Itu
sebab setiap bayi baru lahir secara rutin diberi tetes mata antibiotika, untuk
jaga-jaga kalau-kalau matanya tercemar bibit penyakit dari jalan lahir ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar